ِAda Apa Malam Jumat 15 Ramadan?
Oleh: Ikrom Shaliadi Lc
Guru besar di Pesantren Baitul Qur'an Madura.
Ramadhan ke 14
ادخال السرور على قلب المسلمين
Tanamkan bahagia dalam hati orang islam.
Ini penting untuk dicermati. Tugas kita orang beriman/muslim adalah senantiasa menanamkan rasa bahagia/optimisme terhap muslim yang lain.
Bukankah kalimat "absyir"/kabarkan bahagia, cendrung digunakan bagi mereka yang beriman?
Bukankah rasulullah selalu menganjarkan agar kita senantiasa menebar optimisme? Salah satunya ketika kita menjenguk orang sakit, kalimat yang beliau ajarkan pada kita "la ba'sa tahuran", sampeyan akan sembuh, sampeyan tidak apa2`
Lalu kenapa banyak orang yang ketakutan dengan kabar malam tanggal 15 ramadhan? Siapa dan apa yang membuat mereka panik?
Ternyata ada beberapa cuplikan video ceramah beberapa ustadz yang menjelaskan bahwa akan terjadi benturan/hujan meteor terhadap planet bumi yang kita singgahi ini, kemudian dikait2kan dengan hadis dhaif yang menjelaskan tentang keadaan mengerikan itu tepat pada malam ke 15 bulan ramadhan malam jum'at.
Saya bingung bagaimana menjelaskan kepada mereka yang ketakutan, terus bertambah yang bertanya perihal peristiwa itu.
Saya menyarankan agar cuplikan ceramah seperti itu tidak perlu disebar luaskan, apalagi "terpotongpotong" .
Kita yakin alam ini pada saatnya akan hancur, kita sangat yakin dengan terjadinya hari kiamat, tetapi mengaitkan kejadian dahsyat itu dengan menentukan waktu, maka ini sangat bertentangan dengan yang sudah maklum di kalangan para ulama. Apalagi menjelaskannya menggunakan hadis lemah, tentu orang yg pernah belajar ilmu hadis akan risih.
Jika prediksi itu berdasarkan analisa ilmuan nasa dst, maka silahkan sampaikan prediksi itu sebagaimana adanya. Tak perlu berdalil dengan konten penetapan waktunya melalui hadis yang bermasalah. Karena masyrakat kita awam, jangankan hadis, pokok ada kata-kata berbahasa arab dianggapnya sebagai dalil. Akhirnya 'vanik
Ajaklah saudaramu untuk terus dekat dengan Allah, mengikuti petunjuk rasulNya sebagimana yang dikehendaki oleh keduanya.
Kiamat sudah dekat sejak rasulullah diutus, tentu semakin kesini semakin dekat, pastinya kapan, tidak ada yang tahu kecuali Allah. Bahkan tanda kecil-besarnya hanya disebutkan cirinya, bukan angka tanggalannya.
Orang beriman harus optimis, 'wala tahinu wala tahzanu waantuml a' launa inkuntum mukminin'. Jangan panik jangan pesimis, imanmu tak ternilai harganya"
Apalagi,
Kata dokter. Diantara faktor terkuat orang bisa sembuh/terhindar dari virus corona dengan imunitas yang baik, sedangkan baik/tidaknya imunitas ditentukan oleh mental yang baik pula. Bagaimana mental mau baik kalau terus ditakut-takuti?
Semoga Allah memberikan peran kebaikan melalui diri kita.